Upaya Pemerintah Tekan Impor Atasi Dampak El Nino

Berita, Teknologi8 Dilihat


Jakarta: Pemerintah berupaya menekan impor bahan pokok karena el nino. Salah satunya, meningkatkan produksi berbagai komoditas strategis nasional dengan melakukan akselerasi percepatan tanam, terutama di lahan rawa di seluruh Indonesia.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menginginkan kebijakan tersebut membuat Indonesia kembali bangkit. Diharapkan, upaya tersebut bisa menjadi pondasi mewujudkan swasembada.

“Kebijakan akselerasi tanam ini sangat penting kita lakukan untuk menekan impor yang dilakukan akibat dampak el nino. Hari ini kita letakan pondasinya agar ke depan kita bisa swasembada,” ujar Amran melalui keterangan tertulis, Sabtu, 18 November 2023.

Suksesor Syahrul Yasin Limpo itu menyebut dirinya langsung memetakan dan melihat kondisi lapangan guna memastikan percepatan berjalan dengan baik. Daerah yang dikunjungi yaitu Sulawesi Tengah, Sumatra Selatan, hingga Kalimantan Selatan.

“Alhamdulilah 10 hari ini saya tancap gas cek lahan, petani dan penyuluh. Kesiapan mereka sangat penting untuk strategi pangan nasional. Kita berharap 2024 tidak ada lagi impor pangan khususnya beras. Dan saya optimis,” ungkap dia.
 


Selain itu, Mentan memastikan kerjasama dan kolaborasi dengan berbagai pihak terus dilakukan. Di antaranya dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk melakukan Gerakan Nasional Ketahanan Pangan 2023 untuk Indonesia Maju. 

“Gerakan bersama ini luar biasa dampaknya untuk seluruh Indonesia karena ketahanan pangan identik dengan ketahanan negara, kalau krisis ekonomi itu kita mampu bertahan, kita bisa lewati, krisis kesehatan, covid 19 kita lewati, tapi kalau krisis pangan bisa berdampak pada yang lainnya, jadi kita harus Betul-betul bersama-sama menjaganya,” sebut dia.

Tak hanya dengan TNI, Mentan juga mengajak para kepala dinas pertanian se-Indonesia untuk mengawal jalanya produksi beras pada tahun ini. Kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah merupakan sebuah keharusan untuk menghadapi berbagai tantangan yang ada.

“Kondisi dunia sekarang sedang menghadapi krisis pangan. Bahkan sudah ada negara yang kelaparan dan beberapa negera menyetop ekspor karena perubahan cuaca. Jadi mau tidak mau kita harus menuju swasembada dan harus berdiri di kaki sendiri. Kenapa? Karena Indonesia bisa mengoptimalkan potensi tersebut,” ujar dia.

Selain itu, Amran menyampaikan bakal membina dan melatih para narapidana terorisme (napiter) melakukan kegiatan ekonomi melalui sektor pertanian. Selain mengembangkan sektor pertanian, hal itu sebagai komitmen membantu negara menekan berkembangnya pemahaman terorisme di Indonesia. 

“Kita akan siapkan program intensifikasi lahan rawa di Sumsel dan Kalsel. Mereka (eks napiter) akan kita latih untuk memperkuat produksi dan memperkuat ekonomi bagi para napi sendiri,” kata dia. 

Jakarta: Pemerintah berupaya menekan impor bahan pokok karena el nino. Salah satunya, meningkatkan produksi berbagai komoditas strategis nasional dengan melakukan akselerasi percepatan tanam, terutama di lahan rawa di seluruh Indonesia.
 
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menginginkan kebijakan tersebut membuat Indonesia kembali bangkit. Diharapkan, upaya tersebut bisa menjadi pondasi mewujudkan swasembada.
 
“Kebijakan akselerasi tanam ini sangat penting kita lakukan untuk menekan impor yang dilakukan akibat dampak el nino. Hari ini kita letakan pondasinya agar ke depan kita bisa swasembada,” ujar Amran melalui keterangan tertulis, Sabtu, 18 November 2023.

Baca Juga  Wakili Pj. Bupati, Sekda Banyuasin Erwin Ibrahim Buka FGD Komitmen Dan Dukungan Bersama Strategi Pengendalian TB Melalui Pendekatan SERAMBE Banyuasin.



Suksesor Syahrul Yasin Limpo itu menyebut dirinya langsung memetakan dan melihat kondisi lapangan guna memastikan percepatan berjalan dengan baik. Daerah yang dikunjungi yaitu Sulawesi Tengah, Sumatra Selatan, hingga Kalimantan Selatan.
 
“Alhamdulilah 10 hari ini saya tancap gas cek lahan, petani dan penyuluh. Kesiapan mereka sangat penting untuk strategi pangan nasional. Kita berharap 2024 tidak ada lagi impor pangan khususnya beras. Dan saya optimis,” ungkap dia.
 

Selain itu, Mentan memastikan kerjasama dan kolaborasi dengan berbagai pihak terus dilakukan. Di antaranya dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk melakukan Gerakan Nasional Ketahanan Pangan 2023 untuk Indonesia Maju. 
 
“Gerakan bersama ini luar biasa dampaknya untuk seluruh Indonesia karena ketahanan pangan identik dengan ketahanan negara, kalau krisis ekonomi itu kita mampu bertahan, kita bisa lewati, krisis kesehatan, covid 19 kita lewati, tapi kalau krisis pangan bisa berdampak pada yang lainnya, jadi kita harus Betul-betul bersama-sama menjaganya,” sebut dia.
 
Tak hanya dengan TNI, Mentan juga mengajak para kepala dinas pertanian se-Indonesia untuk mengawal jalanya produksi beras pada tahun ini. Kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah merupakan sebuah keharusan untuk menghadapi berbagai tantangan yang ada.
 
“Kondisi dunia sekarang sedang menghadapi krisis pangan. Bahkan sudah ada negara yang kelaparan dan beberapa negera menyetop ekspor karena perubahan cuaca. Jadi mau tidak mau kita harus menuju swasembada dan harus berdiri di kaki sendiri. Kenapa? Karena Indonesia bisa mengoptimalkan potensi tersebut,” ujar dia.
 
Selain itu, Amran menyampaikan bakal membina dan melatih para narapidana terorisme (napiter) melakukan kegiatan ekonomi melalui sektor pertanian. Selain mengembangkan sektor pertanian, hal itu sebagai komitmen membantu negara menekan berkembangnya pemahaman terorisme di Indonesia. 
 
“Kita akan siapkan program intensifikasi lahan rawa di Sumsel dan Kalsel. Mereka (eks napiter) akan kita latih untuk memperkuat produksi dan memperkuat ekonomi bagi para napi sendiri,” kata dia. 
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id

Baca Juga  Leclerc Rebut Pole dan Targetkan Kemenangan di GP Las Vegas

(ABK)

Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *