Suku Bunga BI Naik, Likuiditas Masih Aman

Berita, Teknologi48 Dilihat

Jakarta, CNBC Indonesia – . Hal ini terlihat dari perkembangan uang beredar hingga Agustus 2023. 

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan Bank Sentral memastikan kecukupan likuiditas baik melalui  kebijakan yang ada maupun dengan pelonggaran kebijakan makroprudensial lanjutan untuk mendorong berlanjutnya peningkatkan kredit dan pembiayaan untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi. 

“Longaranya likuiditas mendukung intermediasi perbankan dan tetap terjaganya stabilitas sitem keuangan,” kata Perry dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur Oktober 2023, Kamis (19/10/2023).

Perry melanjutkan likuiditas bank yang memadai didukung implementasi kebijakan insentif makroprudensial yang efektif berlaku sejak 1 Oktober 2023 dengan besaran insentif maksimum 4% dari dana pihak ketiga (DPK). 

Pada awal implementasi atau per 5 Oktober 2023, kebijakan tersebut telah menambah likuiditas Rp 28,79 triliun kepada 120 bank.

Sementara itu, BI melaporkan per September 2023 alat likuid per DPK (AL/DPK) sebesar 25,83%, turun dibandingkan dengan bulan sebelumnya 26,57%. 

Tambahan likuditas, kata Perry, masih akan meningkat ke depan sejalan dengan peningkatan pertumbuhan kredit pada sektor-sektor prioritas yang menjadi fokus kebijakan, yaitu hilirisasi baik mineral, pertanian, keuangan, perikanan, perumahan, pariwisata, dan ekonomi kreatif. Selain itu sektor yang menjadi prioritas adalah UMKM serta yang terkait ekonomi hijau.

“BI terus memastikan kecukupan likuiditas untuk menjaga stabltias dan meningkatkan penyaluran kredit guna dukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan,” katanya. 

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Hasil Stress Test BI Terbaru: Kondisi Bank di RI Kuat

(mkh/mkh)


Quoted From Many Source

Baca Juga  Produktivitas Kunci RI Selamat dari Middle Income Trap

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *