Kebal Aksi Boikot, Saham MAPA Lanjut Ngacir

Berita, Teknologi20 Dilihat

Jakarta, CNBC Indonesia – Emiten perdagangan ritel anak usaha dari PT PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), yakni PT Map Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA) terpantau melesat pada perdagangan sesi I Kamis (9/11/2023), meski aksi boikot produk-produk perseroan masih berlangsung.

Per pukul 12:00 WIB, saham MAPA melonjak 2,63% ke posisi Rp 780/saham. Saham MAPA pada perdagangan sesi I hari ini diperdagangkan di kisaran Rp 760 – Rp 800 per saham.

Dalam sepekan terakhir, saham MAPA melonjak 4%. Namun dalam sebulan terakhir saham MAPA ambles 6,59%.

Saham MAPA sudah ditransaksikan sebanyak 695 kali dengan volume sebesar 8,74 juta lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 6,89 miliar. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 22,23 triliun.

Hingga pukul 12:00 WIB, di order bid atau beli, pada harga Rp 740/saham, menjadi antrian beli terbanyak di sesi I hari ini, yakni mencapai 11.539 lot atau sekitar Rp 854 juta.

Sedangkan di order offer atau jual, pada harga Rp 785/saham, menjadi antrian jual terbanyak di sesi I hari ini, yakni mencapai 5.448 lot atau sekitar Rp 428 juta.

Aksi boikot terhadap merek-merek Amerika Serikat (AS) masih berlangsung hingga hari ini. Namun, aksi boikot ini nyatanya tidak terlalu berpengaruh cukup lama terhadap saham Grup MAPI.

MAPA sendiri merupakan anak usaha dari MAPI, di mana produk-produk yang dikelolanya sebagian besar merupakan produk olahraga seperti Skechers, New Balance, Reebok, Converse dan gerai olahraga seperti Planet Sports dan Sports Station.

Tak hanya produk olahraga dan gerai olahraga, MAPA juga mengelola produk mainan dan lainnya untuk anak seperti Lego, Bandai dan Kidz Station.

Baca Juga  Intip Harta Orang Terkaya RI Dari Dividen, Sosok Ini Terbesar

Jika dilihat-lihat, produk yang dikelola MAPA memang tidak masuk kedalam daftar produk yang diboikot. Namun, karena induk MAPA yakni MAPI ada produk yang diboikot, maka seharusnya terpengaruh akibat aksi boikot.

MAPI sendiri merupakan emiten induk dari pengelola brand minuman Starbucks di Indonesia. Namun, emiten yang menjadi pengelola langsung Starbucks Indonesia yakni anak usaha dari MAPI yakni PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB).

Di lain sisi, Starbucks benar-benar kena imbas perang Israel dan Palestina.Brandkopi terbesar di dunia asal Amerika Serikat (AS) ini disebut-sebut mendukung Israel.

Namun, pihak Starbucks Indonesia menyatakan tidak mengikuti langkah Starbucks di AS dan juga telah mengutuk tindakan teror.

“Starbucks kembali menyampaikan simpati terdalam kami kepada mereka yang terbunuh, terluka, terlantar, dan terkena dampak dari aksi teror yang keji dan tidak dapat diterima, meningkatnya kekerasan, dan kebencian terhadap orang-orang tak berdosa di Israel dan Gaza” bunyi pernyataan resmi Starbucks dalam pernyataan 11 Oktober 2023.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Miris, Saham BEBS Sudah ARB 20 Kali & Makin Dekati Gocap


Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *