Banyuwangi, CNBC Indonesia – Produktivitas pertambangan di area bukit, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur terlihat padat.
Area tambang itu merupakan penghasil mineral emas di open pit atau tambang terbuka bernama Tambang Emas Tujuh Bukit. Menariknya, dari bukit tambang ini terlihat Pantai Pulau Merah, dengan cahaya pasir yang ‘berpendar’ merah dari atas.
Tambang Emas Tujuh Bukit berdiri di lahan seluas 4.998 hektar di area hutan produksi sejak mendapatkan IUP Operasi Produksi oleh pemerintah pada tahun 2012.
Tambang Emas Tujuh Bukit ini dioperasikan oleh PT Bumi Suksesindo (BSI), anak usaha dari PT Merdeka Copper Gold Group Tbk. PT BSI sendiri memulai tambang mineral ini pada 2016, pada saat perusahaan menerima persetujuan Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) dengan luas sisa area sebesar 794 hektar.
Setelah itu, penambangan pertama bijih mineral di area terbuka pun dilakukan pada 1 Desember 2016. Lalu, PT BSI memulai produksi emas pertamanya pada 2017 yang menandai transisi perusahaan dari tahap konstruksi ke tahap produksi.
Dari segi operasi, hingga Juni 2023, PT BSI berhasil mencatatkan produksi 1 juta ounce emas dari tambang terbuka Tujuh Bukit. Sementara hingga Agustus, realisasi produksi emas perusahaan dari tambang ini telah mencapai 96 ribu ounce dari target yang ditetapkan sebesar 139 ribu ounce.
Ditemui di area Tambang Emas Tujuh Bukit, Chief of External Affairs PT Merdeka Copper Gold Tbk, Boyke Poerbaya Abidin menyampaikan mengatakan keberlangsungan produksi dari open pit Tambang Emas Tujuh Bukit akan selesai pada 2026 mendatang. Kelak, perusahaan akan beralih dengan menggenjot cadangan mineral di bawah tanah (underground mining) yang diproyeksikan mulai berproduksi pada 2027.
Menurut Boyke, apabila di area tambang open pit sebelumnya terdapat kandungan emas dan perak, maka untuk tambang bawah tanah yang akan digarap itu lebih banyak mengandung mineral jenis tembaga dan ikutan emas.
“Berdasarkan studi kelayakan yang kita lakukan sebelumnya, itu akan berakhir 2026. Kemudian nanti kita akan lanjutkan dengan proyek underground sendiri untuk tembaganya. Itu yang ada potensi di area Tujuh Bukit. Jadi setelah tambang emas, kita akan lanjutkan ke tambang tembaga,” kata Boyke, Jumat (8/9/2023)
CNBC Indonesia pun berkesempatan untuk menengok progres pembangunan proyek tambang tembaga bawah tanah yang memiliki kedalaman 1.890 meter horizontal tersebut. Terlihat dua orang pekerja tengah bertugas untuk mengamati dan memastikan keamanan di sekitar area.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Harga Emas Rekor, Kok Saham Tambang Emas Sandiaga ARB Lagi?
(Verda Nano Setiawan/ayh)
Quoted From Many Source