Harga Minyak Dibuka Menguat Setelah Jeblok Pekan Lalu

Berita, Teknologi28 Dilihat

Jakarta, CNBC Indonesia – Harga minyak mentah dunia dibuka kompak menguat tipis pada perdagangan Senin (6/11/2023) setelah penurunan pada perdagangan sebelumnya. 

Hari ini harga minyak mentah WTI dibuka menguat 0,77% di posisi US$81,13 per barel, begitu juga dengan harga minyak mentah brent dibuka melesat 0,78% ke posisi US$85,55 per barel.


Sementara pada perdagangan Jumat (3/11/2023), harga minyak mentah WTI ditutup anjlok 2,36% di posisi US$80,51 per barel, begitu juga dengan minyak mentah brent ditutup terjun 2,26% ke posisi US$84,89 per barel.

Harga minyak turun lebih dari 2% pada hari Jumat karena kekhawatiran akan kelebihan pasokan yang dipicu oleh ketegangan di Timur Tengah yang mulai mereda, sementara data pekerjaan meningkatkan ekspektasi bahwa The Federal Reserve AS akan menaikkan suku bunga di negara konsumen minyak terbesar di dunia.

Pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah, berbicara untuk pertama kalinya sejak perang Israel-Hamas meletus, memperingatkan pada hari Jumat bahwa konflik yang lebih luas di Timur Tengah mungkin terjadi namun tidak berkomitmen untuk membuka front lain di perbatasan Israel dengan Lebanon.

Sementara, pertumbuhan lapangan kerja AS melambat lebih dari perkiraan pada bulan Oktober, data resmi menunjukkan, sementara inflasi upah melambat, menunjukkan adanya pelonggaran dalam kondisi pasar tenaga kerja.

Pertumbuhan lapangan kerja AS melambat lebih dari perkiraan pada bulan Oktober, sementara inflasi upah melambat, hal ini menunjukkan adanya pelonggaran dalam kondisi pasar tenaga kerja. Data menunjukkan pengusaha menambah 150.000 pekerjaan pada bulan Oktober, di bawah perkiraan para ekonom sebesar 180.000 an dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 297.000.

Baca Juga  IPO Produsen Sarung Tangan Latex SURI Mahal, Layak Dinanti?

Tingkat pengangguran negeri Paman Sam terkerek naik, pada periode Oktober 2023 unemployment rate menjadi 3,9% dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 3,8%.

Data tersebut memperkuat pandangan bahwa The Federal Reserve tidak perlu menaikkan suku bunga lebih lanjut.

The Fed mempertahankan suku bunga stabil pada pekan kemarin, sementara Bank of England (BoE) mempertahankan suku bunga pada level tertinggi dalam 15 tahun, mendukung harga minyak karena selera risiko kembali ke pasar.

Namun survei sektor swasta pada hari Jumat menunjukkan bahwa meskipun aktivitas jasa China tumbuh sedikit lebih cepat pada bulan Oktober, penjualan tumbuh pada tingkat paling lambat dalam 10 bulan dan lapangan kerja mengalami stagnasi karena kepercayaan dunia usaha melemah.

Data tersebut mengikuti pembacaan dari Biro Statistik Nasional pada hari Rabu yang menunjukkan aktivitas manufaktur China secara tak terduga mengalami kontraksi pada bulan Oktober.

Di sisi pasokan, Arab Saudi diperkirakan akan mengkonfirmasi kembali perpanjangan pengurangan produksi minyak secara sukarela sebesar 1 juta barel per hari hingga Desember, berdasarkan ekspektasi para analis.

Dewan Perwakilan Rakyat AS dengan mudah mengesahkan rancangan undang-undang untuk memperkuat sanksi terhadap minyak Iran melalui pemungutan suara bipartisan yang kuat, namun tidak jelas seberapa efektif undang-undang tersebut jika ditandatangani menjadi undang-undang.

Meskipun Kongres dapat meloloskan undang-undang sanksi, tindakan tersebut sering kali disertai dengan keringanan keamanan nasional yang memungkinkan presiden memiliki keleluasaan dalam menerapkan undang-undang tersebut.

China juga dapat terus mengimpor minyak meskipun ada sanksi baru.

Perusahaan-perusahaan energi AS pekan kemarin memangkas jumlah rig minyak dan gas alam yang beroperasi ke level terendah sejak Februari 2022, berdasarkan data perusahaan jasa energi Baker Hughes BKR.O pada hari Jumat.

Baca Juga  Juara, Siswa SMP Labschool Jakarta Boyong Predikat Grand Prix di Paris

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

[Gambas:Video CNBC]



Artikel Selanjutnya


Minyak Kembali Reli Setelah Anjlok 1% Kemarin

(saw/saw)


Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *