Gokil! Dua Saham Prajogo Ini Jadi Penopang IHSG

Berita, Teknologi30 Dilihat

Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zon hijau pada perdagangan Kamis (9/11/2023), setelah pada awal sesi I hari ini sempat bergerak naik-turun.

IHSG ditutup menguat 0,5% ke posisi 6.838,23. IHSG masih bertahan di level psikologis 6.800 pada hari ini.

Nilai transaksi IHSG pada hari ini mencapai Rp 7,8 triliun dengan melibatkan 15 miliaran saham yang ditransaksikan sebanyak 1,1 juta kali. Sebanyak 253 saham menguat, 286 saham melemah, dan 216 saham stagnan.

Secara sektoral, sektor infrastruktur menjadi penopang terbesar IHSG pada hari ini, yakni hingga mencapai 7,5%.

Selain itu, beberapa saham juga turut menjadi penopang IHSG. Berikut saham-saham yang menopang IHSG pada hari ini.









Emiten Kode Saham Indeks Poin Harga Terakhir Perubahan Harga
Barito Renewables Energy BREN 32,31 5.225 18,75%
Barito Pacific BRPT 3,28 1.070 4,90%
Bank Mandiri (Persero) BMRI 2,31 5.875 0,43%
Telkom Indonesia (Persero) TLKM 1,16 3.530 0,28%
Astra International ASII 1,15 5.750 0,44%

Sumber: Refinitiv

Saham emiten Energi Baru dan Terbarukan (EBT) milik konglomerat Prajogo Pangestu yakni PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) menjadi penopang terbesar IHSG pada hari ini, yakni mencapai 32,3 indeks poin.

Tak hanya saham BREN, saham emiten Prajogo lainnya yakni PT Barito Pacific Tbk (BRPT) juga menjadi penopang IHSG yakni sebesar 3,3 indeks poin.

IHSG kembali rebound pada hari ini, setelah terkoreksi selama dua hari sebelumnya. Sentimen kembali membaik dari dalam negeri di mana data penjualan ritel Indonesia kembali meningkat pada September 2023.

Penjualan ritel di Indonesia mencapai 1,5% (year-on-year/yoy) pada September 2023, naik dari sebelumnya pada Agustus lalu sebesar 1,1%. Namun, angka ini lebih rendah dari ekspektasi pasar di Trading Economics sebesar 2,9%.

Tingkat penjualan yang masih menguat mengindikasikan tingkat konsumsi yang lebih baik. Hal ini memungkinkan permintaan yang bertambah mendorong kenaikan harga.

Sementara itu, investor juga makin optimis bahwa bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) akan kembali menahan suku bunga acuannya pada pertemuan terakhir tahun ini yakni Desember mendatang.

Berdasarkan perangkat CME FedWatch, 92,9% investor yakin The Fed akan kembali menahan suku bunga acuan di 5,25%-5,5% dalam pertemuan bulan depan yang juga menjadi pertemuan terakhir di tahun ini.

Hal ini terjadi di tengah ekspektasi pasar bahwa data tenaga kerja AS akan terus mendinging, membuat The Fed bakal kembali menahan suku bunga acuannya.

Pada periode pekan yang berakhir tanggal 28 Oktober 2023, tercatat jumlah orang AS yang mengajukan tunjangan pengangguran meningkat 5.000 menjadi 217.000.

Angka tersebut berada di atas ekspektasi pasar sebesar 210.000, menandai jumlah klaim tertinggi dalam hampir dua bulan. Sementara konsensus berekspektasi klaim pengangguran awal yang berakhir tanggal 4 November 2023 naik menjadi 218.000.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


IHSG Menghijau, Ternyata 6 Saham Ini Pendorongnya

(chd/chd)


Quoted From Many Source

Baca Juga  Anggota The Fed Kasih Kode Ini, Pasar Kripto Langsung Jeblok

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *