Jakarta, CNBC Indonesia – Bank pelat merah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) telah menyalurkan pembiayaan hijau sebesar Rp60,6 triliun atau 9,1% dari total kredit yang disalurkan bank hingga kuartal III-2023. Hal ini sejalan dengan upaya mendukung tercapainya Net Zero Emission (NZE) 2060 di Indonesia.
Direktur Risk Management BNI David Pirzada mengungkapkan green loan tersebut disalurkan terutama kepada sektor pengelolaan sumber daya alam hayati, penggunaan lahan berkelanjutan, energi terbarukan, bangunan berwawasan lingkungan (green building), dan transportasi ramah lingkungan.
David mengatakan pihaknya juga terus memperkuat portfolio green financing untuk mendanai berbagai proyek yang searah dengan arah pembangunan berkelanjutan. Untuk mendorong program green loan, BNI memberikan program insentif pembiayaan hijau di sektor-sektor utama tersebut.
“Untuk mendukung target Nationally Determined Contribution (NDC) ini, BNI sudah menyusun peta jalan atau road map untuk mencapai net zero emission atau NZE,” katanya saat paparan kinerja BNI kuartal III-2023 secara virtual, Selasa (31/10/2023).
Salah satunya, dengan melakukan portfolio management terutama bagi industri dengan emisi tinggi. Kemudian menerapkan risk acceptance criteria yang memasukkan aspek Environmental Social and Governance (ESG) di dalamnya.
“BNI juga ingin menjadi bank milik negara yang terdepan dalam komitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Kami berharap banyak pelaku ekonomi yang mau berkolaborasi untuk menyukseskan komitmen ini,” pungkas David.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Bos BNI Blak-blakan Soal Peran di Proyek Kebanggan Jokowi
(fsd/fsd)
Quoted From Many Source