Caplok Bank Commonwealth, Saham OCBC NISP Naik 7%

Berita, Teknologi18 Dilihat

Jakarta, CNBC Indonesia – Emiten perbankan PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) terpantau melonjak pada perdagangan sesi I Kamis (16/11/2023), setelah perseroan mencaplok Bank Commonwealth.

Per pukul 11:36 WIB, saham NISP melejit 7,69% ke posisi harga Rp 1.190/unit. Saham NISP pada sesi I hari ini bergerak di rentang harga Rp 1.105 – Rp 1.305 per unit.

Saham NISP sudah ditransaksikan sebanyak 11.923 kali dengan volume sebesar 91,67 juta lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 111,6 miliar. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 27,3 triliun.

Hingga pukul 11:36 WIB, di order bid atau beli, pada harga Rp 1.145/unit menjadi yang paling banyak antreannya yakni mencapai 11.281 lot atau sekitar Rp 1,3 miliar.

Sementara itu di order offer atau jual, pada harga Rp 1.235/unit, menjadi yang paling banyak antrean jual yakni mencapai 26.361 lot atau sekitar Rp 3,2 miliar.

Makin melesatnya saham NISP terjadi setelah perseroan mencaplok Bank Commonwealth. NISP telah melakukan penandatanganan Sale and Purchase Agreement (SPA) dengan Commonwealth Bank of Australia (CBA) untuk membeli 99,00% saham unit usahanya di Indonesia, PT Bank Commonwealth (PTBC). Adapun estimasi nilai transaksi tersebut akan mencapai Rp 2,2 triliun.

OCBC Indonesia bermaksud untuk mengakuisisi sisa 1,00% saham PTBC dari pemegang saham lainnya. Rencana akuisisi ini akan memerlukan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan pemenuhan kondisi lainnya. Setelah akuisisi selesai, PTBC akan diintegrasikan ke dalam OCBC Indonesia.

“Rencana akusisi ditujukan untuk memperkuat dan melengkapi kapabilitas OCBC Indonesia dalam memberikan layanan keuangan yang komprehensif baik untuk segmen konsumen dan UMKM,” ujar Presiden Direktur OCBC Indonesia Parwati Surjaudaja dalam keterangan resminya, Kamis (16/11/2023).

Baca Juga  Segini Harta Kekayaan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo

Rencana akuisisi ini disebut akan meningkatkan skala bisnis OCBC Indonesia. PTBC memiliki basis klien yang menarik dan komplementer pada segmen nasabah konsumen dan UKM (retail).

Selain itu, penggabungan kemampuan kedua bank tersebut akan memperkuat platform OCBC Indonesia dalam mengambil peluang pertumbuhan jasa keuangan di Indonesia.

Bank Commonwealth memiliki kemampuan yang komplementer dalam wealth management dan automative joint financing yang dapat dimanfaatkan untuk memperluas penawaran produk dan layanan OCBC Indonesia.

Sebelumnya, kabar berhembus bahwa raksasa perbankan asal Malaysia, CIMB dan korporasi keuangan asal Jepang, J Trust menjadi peminat untuk membeli PT Bank Commonwealth.

Sumber Reuters menyampaikan nilai dari akuisisi ini diperkirakan dapat mencapai US$ 400-500 juta (Rp 6,29-7,86 triliun). Kedua unit usaha raksasa bank di Indonesia tersebut tidak membenarkan maupun menampik kabar tersebut.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


Cerita Guru Bimbel Diangkat Jadi Bos Bank Usai Angkat Telepon

(chd/chd)


Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *