Breaking! IHSG Terbang 1% Lagi, Dekati Level 6.900

Berita, Teknologi14 Dilihat

Jakarta, CNBC Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau kembali melesat pada perdagangan sesi I Senin (6/11/2023), menjelang rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal ketiga 2023.

Per pukul 09:30 WIB, IHSG melesat 1,01% ke posisi 6.857,181. IHSG masih bertahan di level psikologis 6.800 pada sesi I hari ini.

Nilai transaksi indeks pada sesi I hari ini mencapai sekitaran Rp 1,5 triliun dengan melibatkan 4,6 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 204.457 kali. Sebanyak 319 saham menguat, 172 saham melemah dan 188 saham stagnan.

Secara sektoral, sektor teknologi kembali menjadi penopang terbesar IHSG pada sesi I hari ini, yakni mencapai 1,95%. Selain sektor teknologi, sektor infrastruktur juga menjadi penopang IHSG di sesi I hari ini yakni sebesar 1,68%.

IHSG kembali melesat pada sesi I hari ini, melanjutkan penguatannya sejak perdagangan Jumat pekan lalu. Penguatan IHSG sejalan dengan pergerakan bursa saham global yang juga cenderung cerah sejak Jumat pekan lalu.

Membaiknya sentimen pasar global setelah dirilisnya data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS), di mana data tersebut tampak tidak terlalu panas dan pernyataan Ketua bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed), Jerome Powell yang dinilai tidak terlalu ketat untuk kebijakan The Fed ke depannya.

Pasar tenaga kerja AS mulai mendingin. Hal tersebut tercermin dari meningkatnya tingkat pengangguran serta melambatnya penciptaan lapangan kerja di sektor non-pertanian (non-farm payrolls/NFP).

Data tenaga kerja yang memburuk ini menjadi kabar baik bagi dunia karena mencerminkan inflasi yang melambat sehingga memungkinkan The Fed melunak.

NFP AS meningkat sebesar 150.000 pada bulan tersebut, Departemen Tenaga Kerja melaporkan pada Jumat pekan lalu. Data ini lebih rendah dibandingkan dengan perkiraan konsensus Dow Jones yang memperkirakan kenaikan sebesar 170.000, dikutip dari CNBC International.

Sedangkan untuk tingkat pengangguran AS juga naik menjadi 3,9% pada Oktober lalu. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan proyeksi pasar dan bertentangan dengan ekspektasi bahwa angka tersebut akan tetap stabil di 3,8%.

Baca Juga  BI Checking Ganti Jadi Slik, Cek Skor Kredit Bisa Lewat Sini

Bagi The Fed, penciptaan lapangan kerja yang relatif tenang ditambah dengan kenaikan upah yang hampir sesuai dengan ekspektasi menambah skenario di mana bank sentral tidak perlu melakukan apa pun.

Pemerintah AS dapat terus membiarkan data mengalir, tanpa harus mengubah suku bunga saat mereka mengevaluasi dampak dari 11 kenaikan suku bunga sebelumnya.

The Fed mengumumkan bahwa suku bunga ditahan di level 5,25-5,50%. Kendati demikian, Powell tidak menutup kemungkinan adanya kenaikan suku bunga pada pertemuan Desember nanti.

Di lain sisi, cerahnya IHSG terjadi menjelang rilis data pertumbuhan ekonomi RI pada kuartal III-2023. Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan data pertumbuhan ekonomi kuartal III-2023.

Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia dari 12 institusi memperkirakan pertumbuhan ekonomi mencapai 5,03% (year-on-year/yoy) dan 1,71% (quarter-to-quarter/qtq) pada kuartal III atau Juli-September 2023.

Sebagai catatan, ekonomi Indonesia tumbuh 5,17% (yoy) dan 3,86% (qtq) pada kuartal II-2023. Sementara itu, ekonomi Indonesia tumbuh 5,73% (yoy) dan 1,83% (qtq) pada kuartal III-2022.

Hasil polling sejalan dengan proyeksi Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati yang meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2023 masih akan tumbuh di atas 5%.

Bila proyeksi Sri Mulyani dan konsensus CNBC Indonesia menjadi kenyataan maka selama delapan bulan berturut-turut ekonomi Indonesia akan tumbuh di atas 5%.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[Gambas:Video CNBC]


Artikel Selanjutnya


IHSG Hari Ini Ditutup Naik 0,56%

(chd/chd)


Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *