Jakarta, CNBC Indonesia – Bank milik Grup MUFG PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN) mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik sebesar Rp 2,56 triliun pada kuartal III-2023. Jumlah ini hanya naik 1,39% dari perolehan periode yang sama setahun sebelumnya sebesar Rp 2,61 triliun.
Laba Bank Danamon pada kuartal ketiga tahun ini tertekan oleh beban bunga yang naik 53,88% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 3,37 triliun. Alhasil pendapatan bunga bersih bank pun hanya tumbuh 8% menjadi Rp 11,29 triliun.
Pada fungsi intermediasi, penyaluran total kredit dan trade finance Bank Danamon mencapai Rp 166,2 triliun, naik 18% yoy dan mendorong aset bank tumbuh 10,07% yoy menjadi Rp 208,28 triliun.
Bila dirinci, kontributor terbesar dari portofolio kredit adalah segmen enterprise banking & financial institution yang mencapai Rp 75,6 triliun, tumbuh 14% yoy.
Disusul kredit yang berasal dari pembiayaan anak perusahan, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. (Adira Finance) sebesar Rp52,8 triliun, tumbuh 26% yoy. Pembiayaan baru Adira Finance tumbuh sebesar 39% yoy.
“Kami akan terus mempertahankan dan berusaha melampaui pencapaian ini ke depannya, termasuk semakin menjajaki dan mengoptimalkan kolaborasi kami dengan para pelaku bisnis dalam jaringan ekosistem MUFG,” ujar Direktur Utama BDMN, Daisuke Ejima dalam keterangan resminya, dikutip Selasa (31/10/2023).
Kemudian, kredit konsumer mencapai tingkat pertumbuhan tertinggi sebesar 31% yoy, mencapai Rp15,3 triliun, sedangkan kredit UKM tumbuh 10% yoy.
Pertumbuhan kredit tersebut diiringi dengan kualitas aset yang terjaga. Rasio Loan at Risk (LAR) (termasuk restrukturisasi Covid-19 yang masih direlaksasi) turun menjadi 12,3%, membaik 190 bps yoy. Danamon juga meningkatkan cakupan non-performing loan (NPL) mencapai 252,7%.
Rasio NPL per September 2023 sebesar 2,37%, turun dari periode yang sama tahun lalu 2,71%. Kemudian rasio NPL net juga membaik dari 0,3% menjadi 0,26%.
Sementara itu, Bank Danamon menghimpun dana pihak ketiga (DPK) pada kuartal III/2023 sebesar Rp 144,49 triliun, naik 12% yoy. Deposito bank naik 47,75%, sedangkan giro terkoreksi 11,89% yoy menjadi Rp 24,71 triliun dan tabungan turun 11,76% yoy menjadi Rp 41,02 triliun.
Bank menggenjot deposito seiring dengan rasio likuiditas yang naik tinggi, yakni dari 93,97% menjadi 100,04%.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Investor Tajir Ini Diam-Diam Borong Saham Bank Danamon (BDMN)
(mkh/mkh)
Quoted From Many Source