Jakarta, CNBC Indonesia – Fluktuasi pasar yang tidak menentu mendorong regulator untuk memperketat pengawasan terhadap portofolio investasi yang dimiliki perusahaan asuransi untuk memitigasi risiko pasar.
Hal ini sebagaimana disebutkan Wakil Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mirza Adityaswara saat Konferensi Pers Rapat Dewan Komisioner (RDK) OJK pekan lalu.
“Terkait fluktuasi yang terjadi di pasar keuangan, LJK diminta agar terus memonitor erat perkembangan portofolio investasi yang dimiliki untuk memitigasi risiko pasar,” ungkap Mirza.
Menanggapi hal ini, Ketua Umum Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Budi Herawan menyampaikan, pihaknya membenarkan adanya fluktuasi global tersebut. Namun, hasil investasi industri asuransi umum masih diprediksi mengalami pertumbuhan di tahun ini, mengingat portofolio yang beragam.
“Industri asuransi umum portfolio masih banyak di surat utang negara Sukuk, deposito, dan obligasi disektor korporasi,” ujar Budi kepada CNBC Indonesia pada Senin, (11/9/2023).
Sebelumnya, persoalan fluktuasi global telah diprediksi oleh beberapa ahli. Salah satunya dari ekonom Nouriel Roubini atau yang dikenal dengan “Dr Doom” alias “Dokter Kiamat”. Roubini mendapat predikat tersebut setelah memprediksi terjadinya krisis finansial global 2008 dan benar terjadi.
Ia kini memprediksi pasar saham dan obligasi akan merana dalam beberapa tahun ke depan akibat inflasi di Amerika Serikat yang masih akan berada di kisaran 6%. Pasar tenaga kerja Amerika Serikat masih kuat, inflasi juga masih tinggi, pasar melihat The Fed akan kembali agresif menaikkan suku bunga.
Sementara Wall Street diprediksi bisa merosot hingga 30% yang bisa menyeret bursa saham dunia. Namun, bangkitnya ekonomi China bisa menjadi kabar baik bagi IHSG dan meredam dampak kemerosotan Wall Street.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
2 Bulan SEOJK PAYDI Efektif, Prudential Lakukan Adaptasi Ini
(ayh/ayh)
Quoted From Many Source