Jakarta, CNBC Indonesia- Pasar keuangan global masih terus bergejolak di tengah menanti rilis data inflasi Amerika Serikat yang di proyeksi akan kembali naik menjadi 3,6% (yoy) yang dipicu oleh naiknya harga minyak.
Menilik kondisi inflasi AS yang berpotensi naik, Presiden Direktur Samuel AM, Agus Basuki Yanuar menilai bahwa inflasi inti berpeluang untuk terus melandai ke kisaran 4,3%. Diharapkan kondisi ini dapat mendorong The Fed untuk mempertahankan level suku bunga di 5,5% di September 2023 meski peluang kenaikan masih terbuka.
Senada dengan Samuel AM, Chief Economist Bank Mandiri, Andry Asmoro juga menyebutkan kembali naiknya inflasi imbas lonjakan harga minyak yang menekan sektor transportasi. Namun target The Fed terhadap inflasi yang harus turun ke 2% membuat ekspektasi pasar terhadap kenaikan suku bunga acuan kembali naik.
Seperti apa prospek kenaikan inflasi AS? bagaimana dampaknya ke kebijakan The Fed dan pasar keuangan domestik? Selengkapnya simak dialog Syarifah Rahma dengan Presiden Direktur PT Samuel Aset Manajemen, Agus Basuki Yanuar dan Chief Economist Bank Mandiri, Andry Asmoro dalam Squawk Box, CNBC Indonesia (Rabu, 13/09/2023)
Quoted From Many Source