Anies Baswedan Sebut Uni Eropa tidak Miliki Pasukan Perang yang Kuat

Berita, Teknologi21 Dilihat

Jakarta: Bakal Calon Presiden Anies Baswedan mengingatkan prestasi Indonesia yang bisa menerima satu bahasa resmi secara nasional. Anies lalu membandingkannya dengan Uni Eropa.

“Apa bahasa resminya Uni Eropa? Bahasa resminya 23 bahasa. Artinya apa? Kalau ada rapat-rapat di parlemen, di belakangnya, penerjemah,” kata Anies saat mengisi orasi kebangsaan dalam forum Aliansi Masyarakat Madani di Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu 4 November 2023.

Baca juga: Anies: Demokrasi Berjalan Baik Jika Masyarakat Bebas Beraspirasi

Sementara Indonesia yang memiliki ratusan bahasa daerah, bisa menerima satu bahasa, yakni Melayu sebagai bahasa nasional. Penerimaan ini menjadi bukti bahwa bangsa Indonesia bisa bersatu tanpa harus adu otot.

Kembali ke Uni Eropa, 23 bahasa yang dimilikinya akan membuat repot kawasan tersebut. Pasalnya tidak ada bahasa tunggal yang disepakati sebagai bahasa resmi Uni Eropa.

“Semua dokumen diterjemahkan ke dalam 23 bahasa. Seluruh urusan pakai 23 bahasa dan dijamin tidak mungkin punya pasukan perang yang kuat. Karena tidak mungkin komandan dan anak buah bekerja pakai penerjemah,” ujar Anies.

Anies menambahkan Indonesia bisa menjadi contoh sebuah negara yang memiliki persatuan. Banyak ragam budaya dan kelompok bisa berkumpul menjadi satu-kesatuan.

“Sekarang satu berikutnya yang harus kita raih, sudah satu bangsa, sudah satu negara, satu kesatuan, satu wilayah, satu berikutnya yang harus kita ambil, adalah satu kemakmuran, satu kesetaraan,” tegas Anies.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id

((DHI))

Quoted From Many Source

Baca Juga  CEO Binance Akui Bersalah, Pasar Kripto Kebakaran Jenggot

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *